Kondisi trotoar Depan Kantor lurah Wanea, (fto/kim)
KABAR MANADO - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut)  dan Kota Manado dianjurkan tak usah berfantasi panjang tentang kondisi ibukota yang nyaman. Manado dianggap bukan kota yang ideal untuk menarik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik. Pasalnya, sarana pedestrian dan lampu jalan, menjadi persoalan utama.

"Warga lokal saja jadi korban keburukan infrastruktur dalam kota, apalagi turis asing dan wisatawan domestik. Saya anjurkan, pemerintah stop berilusi tentang kota yang nyaman, kalau tidak mampu memperhatikan sarana publik berupa trotoar dan penerangan jalan," ungkap Kim Agust Jr, warga Malalayang, Rabu (26/8), di Manado.

Ia menceritakan, Rabu kemarin, sekitar pukul 18.45, ia melintas di trotoar Jalan Rike, persis depan Kantor Lurah Wanea yang terbakar tiga bulan lalu. Saat melintas, kondisi trotoar itu gelap gulita. Tiba-tiba trotoar ambruk seketika. Tiga per empat badan pria berkulit eksotis itu masuk dalam saluran air kering.

"Kaki saya hampir patah. Luka sobek sepanjang 30 centimeter dari bawah lutut sampai paha kanan. Tulang rusuk bengkak. Pergelangan lutut mengalami dislokasi (pergeseran)," beber Agust.

Pria yang tinggi semampai ini menegaskan bahwa, dia tidak menuntut pemerintah melayani masyarakat secara berlebihan. Bahkan, Redaktur salah satu media lokal ini berjanji akan menindaklanjuti kasus ini, kalau perlu kata dia, kejadian miris ini akan ditempuh sampai kejalur hukum apabila adanya temuan menyimpang soal solar cell khususnya.

"Jadi pemimpin itu cukup tahu dirilah. Rakyat bayar pajak, koq dihadiahi trotoar berlubang dan tiang Solar Cell tanpa lampu. Saya lihat baik DPRD dan pemerintah itu, kerjanya cuma kuras pendapatan daerah. Urat malu mereka sudah putus. Untuk realisasi dan awasi pembangunan sarana publik saja tidak mampu," kritik keras Agust, yang merasa kesakitan karena jatuh di lubang trotoar.

Ia menambahkan, hukum di Indonesia, insiden warga terperosok dalam trotoar memang tidak perlu menyalahkan pemerintah.

 "Kalau di Cina, saya pasti pidanakan pemerintah. Dan pemerintah harus ganti rugi warga yang menjadi korban keburukan sarana publik. Sayangnya, kita hidup di Indonesia," kunci Agust yang diketahui merupakan salah-satu wartawan Kepolisian daerah (Polda) Sulut ini. (red)

Posting Komentar

picture#YOUR_PROFILE_PICTURE_URL} Kabar Manado adalah pusat informasi Berita terkini seputar Sulawesi utara {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.