Keputusan rekomendasi tersebut disampaikan Ketua Pansus LKPJ, Edwin Lontoh di hadapan forum rapat pripurna istimewa DPRD Sulut di kantor DPRD. Menurut Lontoh, secara umum LKPJ Gubernur dan Wakil telah memenuhi target yang sudah termuat dalam rencan pembangunan jangka menengah daerah.
Namun kata dia, dari pokok pikiran yang disampaikan para anggota pansus, ternyata masih banyak juga kekurangan yang perlu mendapat perhatian. Seperti caatatan James Tuuk, anggota fraaksi PDIP dari komisi satu, ruas jalan provinsi di wilayah kepulauan belum mendapat sentuhan dari pemerintah provinsi.
“Meskipun dari sisi target telah dicapai, namun masih ada pula beberapa hal yang jadi catatan kritis dewan, untuk kedepannya diperhatikan agar lebih baik lagi. Karena pembangunan pada dasarnya adalah berkesinambungan, kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Gubernur dan wakil serta jajaran yang telah bekerja keras membangun daerah tercinta,” ujar Lontoh.
Demikian pula catatan dari Rocky Wowor anggota fraksi PDIP dari dapil Bolmong Raya yang juga duduk di komisi I, kata dia, pemerintah wajib memperhatikan kepentingan rakyat dalam proses pembangunan.
“Jangan sampai jadi seperti proyek jembatan di Kotamobagu, karena tidak disiapkan alternative jalan lain, masyarakat jadi dirugikan, hal seperti ini perlu diperhatikan,” pungkasnya.
Ketua DPRD Steven Kandouw dalam kesimpulan Keputusan DPRD tentang rekomendasi DPRD terhadap LKPJ Akhir Masa Jabatan Gubernur Sulut 2010-2015 memberikan apresiasi kepada SHS dan DK.
“Kita harus akui RPJMD tercapai 97,8 persen,” ujar Kandouw disambut aplaus ratusan pejabat yang memadati ruang rapat paripurna DPRD Sulut.
SHS dalam sambutannya ikut juga menyampaikan rasa terima kasih kepada DPRD terlebih khusus 12 orang anggota DPRD dari periode sebelumnya atas kontribusi mengisi pembangunan Sulut.
“Saya sampaikan terima kasih yang tinggi kepada semua pihak yang telah membantu kami berdua,” katanya.
Menurut Gubernur SHS, satu rezim, sudah pasti selalu dihadapkan pada peluang dan tantangan, dalam perjalanan RPJMD selalu diperhadapkan pada pengaruh kondisi strategis.
“Di sana-sini ada up and down, artinya selain kemajuan adapula kekurangan, kami akui dan berkomitmen memperbaikinya, misalnya pertumbuhan ekonomi Sulut kini tercatat 7 persen, lebih tinggi dari ekonomi nasional sebesar 5 persen,” tutup SHS. (rbs/Adv)
Posting Komentar