Kantor DPRD Kota Manado (Fto/ist) |
Hal tersebut diungkapkan Ketua Karang Taruna Manado Brilliant Charles SE. Menurutnya, DPRD manado yang seharusnya mengedepankan pelayanan kepada masyarakat, saat ini malah sebaliknya. “Salah satu contoh yakni soal mahalnya tarif parkir di Megamas. Sejak akhir tahun lalu, warga mengeluh soal hal ini, namun seakan tak mendapat respon berarti dari anggota dewan,” tegas Ian sapaan akrabnya saat menghubungi wartawan, (06/09) kemarin.
Ia menambahkan bahwa, lembaga dewan ada karena rakyat, untuk itu seharusnya lebih mengutamakan kepentingan masyarakat ketimbang kepentingan pengusaha. “Sebagai penyambung lidah rakyat, menurut saya harus pro rakyat, bukannya pro para pengusaha,” bebernya.
Lanjut Ian mengatakan, DPRD Manado seharusnya memanggil hearing pihak pengelola parkir Megamas guna membahas persoalan yang banyak dikeluhkan oleh warga masyarakat tersebut. Bahkan, dikatakan kalau DPRD Manado terkesan tidak sepenuh hati memperjuangkan aspirasi masyarakat. “DPRD belum serius untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat. Padahal ini salah-satu contoh kecil yang harus diperhatikan. Patut dipertanyakan, kafena sudah hampir setahun ini tidak ada agenda pertemuan DPRD dengan Megamas? Hal ini tentunya sangat disayangkan, karena mahalnya parkir di Mga Mas sangat dikeluhkan oleh warga,” tandasnya lagi.
Terkait hal itu, Ketua Komisi B DPRD Manado Revani Parasan SH sebelumnya mengaku pihaknya sudah pernah turun lapangan sekaligus bertemu pihak pengelola parkir Megamas. Meski begitu, kata parasan, agenda itu lebih kepada pemeriksaan data setoran pajak parkiran pihak Mega mas. Dan hasil dari data tersebut menurut Parasan, Pihak Mega Mas sudah melakukan kewajiban dengan baik soal pajak parkir
“Setoran pajak mereka bagus dan sesuai dengan kondisi di lapangan. Pajak parkir mereka setiap bulannya Rp100 juta lebih,” pungkas Politisi Hanura ini.(rollysondakh/yk)
Posting Komentar