(Fto/ist) |
Kejadian bermula saat korban bersama teman-temannya sedang komsumsi Minumas Keras (Miras) bersama dengan pelaku, dan keduanya berselisih paham. Karena marah, Brayen mengejar pelaku sambil memegang botol. Melihat itu, pelakupun lari bersama seorang rekannya.
Salah-satu rekan Brayen sempat melarang untuk mengejar pelaku, sebab rekannya melihat pelakumembawa Senjata Tajam (Sajam)alias pisau sedangkan Brayen tidak.
“Saya sudah sempat menahannya, namun tetap dikejar, karena Brayen memang berani,” kata Josua, rekan korban.
Josua juga mengakui kalau saat itu tidak sempat menahan Brayen, karena Brayen sangat cepat mengejar pelaku.
"Sebenarnya yang kejar pelaku, Brayen sama teman saya yang satu. Tapi waktu itu saya hanya sempat peluk dan tahan teman yang satu itu, sambil teriak Brayen jangan kejar dia (pelaku) bawa pisau," ujarnya.
Lanjut Josua menangatakan bahwa, dirinya sangat menyesal dan sakit hati, karena temannya tewas dengan cara seperti itu.
"Saya sakit hati lihat dia (Brayen) sudah tak bernyawa lagi, apalagi ia tewas dengan cara seperti itu," katanya.
Ia mengatakan, bahwa Brayen dikenal dengan nyali tebal, ia tak pernah takut saat menghadapi masalah bahkan saat kejadian yang merenggut nyawanya.
"Saat itu andai Brayen tak menyusul mungkin saat ini dia masih hidup," kenangnya. Ia hanya berharap agar pelaku dihukum seberat mungkin setimpal dengan apa yang dilakukan. (red/tm)
Posting Komentar