(ist)
KABAR MANADO - Aksi demo yang dilakukan GMKI Manado di kantor DPRD Kota Manado yang awalnya berlangsung aman, akhirnya berujung ricuh. Pasalnya, aksi damai tersebut diduga tidak memiliki izin, ketika dialog antar aparat kepolisian dengan mahasiswa.

"Kami minta adik-adik mahasiswa untuk melakukan orasi diluar kantor dulu sambil menunggu surat izin," kata salah-satu anggota Paniki Polresta Manado. Karena komunikasi yang tidak dapat titik temu, maka aparat langsung menyeret keluar ketua BPC GMKI, Hizkia R. Sembel, sontak terjadi keributan dengan disertai adu jotos antara mahasiswa dan aparat kepolisian sampai anggota Sat Pol PP, hingga mengakibatkan korban luka seorang mahasiswa.

Roy Maramis anggota Komisi A DPRD Manado mengatakan bahwa, mereka ingin menerima aspirasi itu, namun para pendemo bersikeras agar bisa diterima langsung pimpinan DPRD. "Kami sebagai wakil rakyat tentunnya menyambut baik aspirasi ini, namun mereka menolak," ujar Maramis kepada kabarmanado.

Demo yang menuntut kejelasan status salah-satu legislator yang terlibat narkoba itupun bubar ketika aparat mengeluarkan gas air mata, hingga semua yang ada diruangan berhamburan keluar, bahkan akibat kejadian itu, sejumlah awak media menjadi korban terkena gas air mata dan alat kejut listrik milik anggota kepolisian. (rollysondakh)
picture#YOUR_PROFILE_PICTURE_URL} Kabar Manado adalah pusat informasi Berita terkini seputar Sulawesi utara {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.