(ist) |
Kepala Seksi Layanan Informasi Konsumen BPOM Manado, Octefien Mampow, mengatakan BPOM Manado memastikan sampai saat ini, belum menemukan ada vaksin palsu. "Kami sudah turun dan ambil sampel, hasilnya itu (vaksin palsu) belum ditemukan," ujarnya kemarin.
Selain itu, Tim gabungan BPOM-Dinkes melakukan pemeriksaan di berbagai fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, puskesmas hingga perusahan besar farmasi (PBF) untuk melakukan pengambilan sampel. "Kami hanya melakukan di jalur-jalur resmi, untuk dokter praktik itu menjadi kewenangan instansi teknis di daerah," tambahnya kembali.
sementara itu, jenis vaksin yang menjadi sasaran periksa adalah pentabio, polio, BCG, tetanus, campak dan hepatitis B. Tambahnya, Teknis pemeriksaan menurut dia adalah pertama dengan identifikasi label dulu. Label kemasan vaksin palsu biasanya agak pudar. Juga tidak ada tulisan Sanofi Pasteur yaitu perusahan pengembang vaksin di Indonesia.
"Biasanya efek vaksin palsu tidak memberikan kekebalan atau imunitas pada penggunanya," tandasnya menutup. (rbs/tm)