Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang digelar di Hotel Grand Kawanua City Manado membahas berbagai strategi dan program kerja demi kepentingan masyarakat. Selain menjabarkan Hasil Rakenas I bulan Februari lalu, rakerda ini juga merancang strategi pemenangan dalam menghadapi ajang pilkada serentak tahun 2017 di Indonesia, khususnya di Indonesia Timur dan Sulawesi Utara.
Pada kesempatan itu, Sekjen Hasto Kristiyanto mengatakan, bahwa kekuasaan politik bagi PDI Perjuangan dimaknai sebagai proses pengambilan keputusan politik untuk membumikan wajah kekuasaan yang merakyat. "Kita harus berpihak pada wong cilik dan membangun masa depan Indonesia agar berdaulat, berdikari dan berkepribadian," ujarnya.
Selanjutnya dalam rakerda ini disampaikan soal haluan negara melalui konsep Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PNSB) yang selama ini dipelopori PDI Perjuangan agar menjadi ladasan program pembangunan yang terarah bagi Bangsa Indonesia kedepan. Adapun Konsep PNSB ini harus mampu diimplementasikan sampai ke daerah lewat tiga pilar yakni, pengurus/struktural partai, eksekutif partai khusnya kepala daerah dan legislatif partai yakni semua anggota DPRD yang tergabung dalam Fraksi PDI Perjuangan. Menurut Sekjen, semua konsep dan materi-materi rakerda adalah penjabaran berdasarkan arahan Ketua Umum Megawati Soekarno Putri.
Di sisi lain, Ketua PDI Perjuangan Sulut, Olly Dondokambey menyampaikan soal pilkada 2017 di Sulut yakni Bolmong dan Sangihe menargetkan untuk menang karena dihuni incumbent. "Kita target menang di dua daerah ini, tapi soal calonnya diserahkan ke DPP sesuai mekanisme," kata Olly. Gubernur Sulut ini saat membuka rakerda sembari mengatakan bahwa PDI Perjuangan Sulut sangat solit, apalagi dari 15 kota/kabupaten ada delapan kepala daerah dari kader PDI Perjuangan.
Pada sesi terakhir sebelum penutupan rakerda yang ditutup Wakil Sekjen Ahmad Basara, dilakukan pelantikan Badan, Sayap dan Komite DPD PDI Perjuangan Sulut. (rbs)