"Sengaja saya memilih tempat reses di Malalayang II lokasi pesisir pantai karena untuk langsung menyerap aspirasi masyarakat yang dimana mata pencariannya sehari-hari sebagai nelayan dan tukang," kata Saerang.
Ketua Fraksi Gerindra ini kepada mengatakan, dalam reses tersebut banyak keluhan warga yang disampaikan kepada dirinya, dan membutuhkan perhatian pemerintah lewat perjuangan dari lembaga dewan.
"Aspirasi mereka sangat banyak. Seperti masalah air bersih, talud pemecah ombak, drainase di komplek helsa, bak sampah yang meresahkan di atas saluran air di Winangun, bantuan-bantuan untuk kelompok nelayan, tempat sampah di pesisir pantai belakang Poltekes dan masalah kesehatan UC yang berbelit-belit," tambah Saerang.
Dengan tegas juga dikatakannya, sebagai keterwakilan di lembaga dewan, dirinya akan terus mengawal dan memperjuangkan aspirasi warga. “Reses turut juga hadir sejumlah SKPD yang diharapkan dapat mengakomodir permintaan warga melalui program-program yang nantinya ditetapkan dalam APBD perubahan," tegasnya.
Ia pun menyayangkan tidak hadirnya perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) PU dan Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) dalam reses ini. "Undangan kepada SKPD-SKPD sudah dilayangkan. Sangat disayangkan memang, tidak adanya perwakilan dari Diknas dan PU. Padahal kegiatan ini sangat penting untuk mendengar langsung aspirasi warga soal pendaftaran siswa baru dan perbaikan sejumlah infrastruktur," seru Saerang.
Sejumlah SKPD yang hadir yakni, PT Air Manado, Dinas Kesehatan, Dinas Perikanan dan Kelautan serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Selain itu, warga dari berbagai kelurahan seperti Sario, Malalayang I, Malalayang II, Winangun dan Bahu turut hadir dalam reses itu. (rbs/bm)
Posting Komentar