KABAR MANADO – Kantor DPRD Kota Manado siang tadi disambangi sejumlah orang tua murid yang mengeluhkan pelayanan SMP Negeri 5 Tuminting. Menurut salah satu Orang tua murid, pihak SMP 5 sudah sempat berjanji akan mengakomodir anak-anak mereka untuk bisa masuk dan bersekolah di SMP 5 tersebut. Namun sayang nampaknya harapan tersebut sirna dengan sikap kepala sekolah yang mengatakan kalau sekitar 150 anak itu tidak bisa masuk dengan alasan jumlah kursi terbatas.
“Torang kepala sekolah bilang bale jo hari senin, so pasti mo maso itu, mar ternyata Cuma janji kote. Katanya Pendidikan yang utama dan anak-anak wajib sekolah, mar kalu bagini berarti torang pe anak mo jadi wajib bakobong jo dang. Mo kase pegang pacol deng skop torang pe anak-anak, soalnya so nda ada sekolah yang mo trima,” ujarnya.
Warga yang enggan namanya di publish ini menyebutkan bahwa, alasan pihak sekolah tidak masuk diakal, sebab katanya, dari dulu sekolah tersebut sudah berlaku yang namanya sekolah siang.”Kepsek bilang Diknas so hapus kata tu sekolah siang, jadi mengingat kurangnya fasilitas, so nda bisa lagi tambah murid, kalo bagitu bagimana kasiang deng torang pe anak-anak, sedangkan dorang suka skali mo skolah, tabobale tre deng tu laeng, mo paksa skolah dorang so nimau. Torang harap kepada dewan yang terhormat supaya bole mo lia akang kasiang, sayang kalo dorang mo putus skolah,” kunci ibu paruh baya ini dengan nada tinggi.
Personil Komisi D Vanda Pinontoan yang menerima aduan warga tersebut dalam menyikapi hal itu mengatakan, pihaknya akan membahas persoalan ini, kemudian akan di koordinasikan dengan Pemkot manado. Menurutnya, apa yang menjadi keluhan warga ini merupakan salah-satu prioritas yang harus diseriusi oleh pemerintah, apalagi kalau berhubungan dengan masa depan anak-anak yang terancam putus sekolah.
"Laporan ini akan dibahas bersama oleh Komisi D sesuai dengan Tupoksi dan Bidang kami. Saya pribadi merasa prihatin dengan hal ini, untuk itu, upaya akan dilakukan agar mereka bisa melanjutkan sekolah dengan tidak merasa dipersulit. Yang pasti akan ditindaklanjuti, jangan sampai mereka putus sekolah," tegas Pinontoan. (rbs)
Posting Komentar