"Kami tadi sempat datang di kantor Dinas Sosial, dan kami sangat menyayangkan seorang pemimpin harus memberikan perintah seperti itu "Tangka Pa Dorang". Itu dilakukan tanpa ada penjelasan. Alasan dan tujuannya apa??, kami ingin kejelasan, dan kalau bisa pihak Sat Pol PP untuk dihadirkan disini, agar semuanya jelas," kata Bobby terbata-bata.
Ia Menambahkan, mereka berjualan dengan dana sendiri tidak dibiayai oleh siapapun. "Kami berjualan Pak, bukan meminta-minta, pakai uang sendiri. Dan kami sangat paham juga dengan aturan, salah kalau kami memanfaatkan keadaan dengan bertindak sebagai pengemis. Apakah salah kalau berjualan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kami menganggap Kadis Sosial itu Arogan," terang Bobby dan diikuti aplaus puluhan pedangang tuna netra yang memadati ruang rapat gabungan kantor DPRD Manado Senin, (25/4). (rollysondakh)