Image indonesia-tourism

KABAR WISATA MANADO- Pembangunan infrastuktur kota Manado mengalami peningkatan yang meyakinkan ketika akhir tahun 2000-an mulai bermunculan pusat perbelanjaan seperti Mal dan pusat perbelanjaan yang kini tersebar dibeberapa kawasan di Manado.  Maraknya kawasan perbelanjaan wilayah Kota Manado secara tidak langsung mendorong pertumbuhan bisnis rumah makan. Dikalangan masyarakat Manado berkembang image bahwa orang Manado itu “jago makan”, sehingga wajarlah kalau bisnis rumah makan di Manado sangat berkembang pesat. Setiap produsen makanan berlomba-lomba untuk menciptakan makanan/kuliner dengan rasa dan jenis yang unik dan berbeda satu dengan lainnya. 

Bagi para pecinta wisata kuliner, kota Manado “sebenarnya” merupakan jawaban yang pas untuk wisata kuliner. Kota yang terletak di teluk Manado berhadapan langsung dengan pulau Bunaken ini, memang identik dengan “sejuta” makanan yang lezat. Ibukota Sulawesi Utara yang menjadi kota distribusi bagi wisatawan yang akan melancong ke berbagai kabupaten/kota lain di daerah ini memiliki “ratusan” tempat makan dan jajanan yang menarik untuk dikunjungi sekaligs dinikmati, mulai dari menu tradisional (khas Minahasa dan lainnya) hingga menu mancanegara.

Beberapa produk makanan yang sudah terkenal adalah tinutuan (Bubur Manado), Masakan khas seperti yang nasi kuning, RW, Tinorangsak, woku blanga, bakar rica, garo rica, ragey, dan masih banyak lagi. Sayuran khas seperti kangkong cah, pangi, posana, saut dari batang pohon pisang, paku alias pakis,  sayur poki-poki alias terong,  ayam isi di bulu, babi isi dibulu, babi putar (babi guling), paniki santang, kawok alias tikus hutan, babi utang, sup brenebond, atau kue-kue khas seperti : balapis, dodol, bagea kanari, halua kanari, kue kelapa, onde-onde, nasi jaha, kueku, biapong, koyabu, apang coe, cucur, lalampa, brudel, nasi jaha, brot goreng, lumpia, kolombeng tolor, kolombeng polote, pia’ ba’, pia’ temo, biapong (bak pao) unti, biapong ba’, biapong temo, dll. dan masih banyak lagi.

Beberapa lokasi  di kota Manado yang menawarkan keaneka ragaman produk makan baik itu makanan khas daerah Nyiur melambai, maupun menu masakan lainnya : 

Tinutuan Wakeke 
Salah satu kawasan rumah makan (RM) khas Manado yang menyediakan menu andalan tradisional ”tunutuan” (bubur manado) dengan rasa yang unggul adalah Kawasan Wakeke, yang terletak di Jl. Wakeke Kota Manado. Selain karena kelezatan rasa yang menjanjikan, ruas jalan ini berjejer rumah makan yang mulai didirikan pada tahun 1990-an ini mempunyai akses jalan yang sangat strategis, karena lokasinya masih di seputaran pusat kota Manado. 

Menu-menu andalan yang ditawarkan di rumah makan di jalan wakeke ini adalah “Tinu tuan” dengan makanan pendukung lainnya seperti ”Mie”, ”Nike goreng”, Milu rubus (jangung rebus), Cakalang fufu goreng (tuna asap goreng), Ikan asin goreng, juga ada tahu dan tempe dengan dabu-dabu (sambel) terasinya, tak ketinggalan ”Gohu bakasang” (rujak pepaya), yang masing-masing punya cita rasa yang unik, dan sayang untuk tidak dicicipi. Masih berdekatan dengan jalan wakeke tepatnya di jalan Garuda menawarkan menu khas Mie Cakalang dan Mie Babi dengan cita rasa yang luar biasa khas dan mungkin tidak dijumpai di kota lain di Nusantara.

Pengunjung kawasan wakeke ini dari berbagai kalangan, mulai dari siswa dan mahasiswa, karyawan kantoran negeri dan swasta bahkan pada jam kerja sekalipun, berikut semakin ramainya para wisatawan yang menyerbu Kota Manado, berdampak pula pada RM di kawasan wakeke ini. 

Cafe Mega Mas
Disepanjang kawasan reklamasi, disana berjejer kios-kios yang menawarkan berbagai menu mulai dari menu minahasa, oriental, western, Menu goropa woku, bobara bakar rica, cumi asam manis, tude bakar lengkap dengan dabu-dabu lilang, cap cae cah dan aneka roti sampai ayam goreng tersaji disana. 

Sepanjang jalan Sam Ratulangi
Kawasan ini menawarkan menu chinese food, menu yang ditawarkan adalah cap cae cah,  nasi goreng babi, ayam goreng mentega, daging bistik, cumi goreng tepung (menu Eropa disebut calamary), bahkan sajian coto makassar pun tersedia disana. Minuman juice buah segar seperti pepaya, tomat, sirsak, nangka, wortel juga ditawarkan disana. Beberapa rumah tempat minum kopi dengan kue khas ada disana.  

Kawasan Boulevard.
Dulu sebelum ada penertiban kios tenda yang memang memberi kesan kumuh dan tidak baik, namun kios  makan di kawasan boulevard kini jauh lebih baik penampilannya. Boulevard menawarkan masakan minahasa, aneka sate, termasuk tenda biru yan terkenal dengan coto ayam, gado-gado, ketoprak khas jawa. Tak ketinggalan ada mujair bakar/goreng dan ikan mas bakar/goreng Kawasan ini juga menawarkan goreng gorengan seperti tahu isi, pisang goreng, ubi dan kripik goreng yang renyah, serta berbagai warung khas lamongan yang menawarkan menu bebek goreng, tempe tempe bacem, udang goreng mentega, ayam penyet, sampai burung dara goreng. Tak lupa dilengkapi dengan hidangan lalapannya yang terdiri dari kol, kacang panjang, kemangi, wortel, jeruk nipis dengan sambel terasinya, masih ada juga sajian menu jawa seperti coto sapi, gule kambing dan kondro sampai aneka bakso. 

Bay Street Café Bahu
Sepertihalnya kawasan megamas baystreet café pun menyajikan menu yang kurang lebih sama yaitu menu sea food, goropa woku, bobara bakar rica, cumi asam manis, tude bakar lengkap dengan dabu-dabu lilang, cap cae cah, rusuk babi, steak, aneka mie, menu khas minahasa dll. 

Selera minahasa di Tikala.
Saat ini kawasan lapangan sparta tikala lokasinya sudah jauh lebih baik dibandingkan dahu yang terkesan kumuh dan semerawut. Tikala menawarkan menu khasnya yaitu masakan minahasa, seperti rintekwuuk (RW), tinorangsak, renga rebus, ayam isi di bulu, Pangi, posana, saut, sate ayam dan babi,  babi hutan, babi tore, kelelawar, ayam rica-rica dan pada musim tertentu ditawarkan Kawok (tikus hutan). Untuk menu soup yang ditawarkan breneboun (soup merah), soup laksa ayam, berbagai menu sayur, sayor pait lengkap dengan bunga popaya, sayor acar, sayur bulu, sayur ganemo,,pakis, dan yang sangat memasyarakat adalah kangkung cah. Menu lain adalah goreng-gorengan, tahu isi, pisang goreng, tempe goreng, disana juga ada warung asli lamongan dengan menu khasnya. Masih di seputaran tikala ada kios yang menyajikan gohu bakasang dan es kacang susu yang sangat digemari kawula muda Manado dan juga berbagai kue khas Manado.

Sea Food Kalasey
Kawasan ini sebenarnya sudah berada wilayah kabupaten minahasa berbatasan dengan manado tepatnya di jalan trans sulawesi. Letaknya memang tidak jauh dari manado dengan panorama laut yang indah. Rumah makan dikalasey ini menawarkan menu sea food dikombinasi dengan oriental food. Sebut saja bobara bakar lengkap dengan dabu-dabu iris (sambel segar campuran cabe, bawang merah, jeruk garam), goropa woku blanga, baronang, lobster, kepiting asam manis, baronang bakar keju, cumi goreng mentega dan goreng tepung. 

Panorama  Alam Tinoor.
Kawasan ini pun sebenarnya sudah berada di luar kota manado, namun lokasinya tidak terlalu jauh dari manado, kurang lebih 15 menit bisa dicapai dan pelancong yang datang ke manado kerapkali mencari suasana yang lain. Letaknya berada di dataran tinggi namun dengan panorama kota Manado dan teluk Manado.Tinoor  menawarkan menu khas minahasa pada umumnya termasuk salah satu yang unik yaitu renga rubus santang. Dan untuk minuman disana tersedia minuman khas dari pohon seho (nira) yang dikenal dengan  saguer. Minuman ini memiliki dua cita rasa, manis dan agak asam, namun yang pasti kalau kebanyakan minum pasti bisa membuat orang mabuk. Saguer ini pun merupakan bahan dasar minuman beralkohol (Spirits) produk lokal masyarakat yang melewati prose penyulingan dikenal dengan nama ”cap tikus”.  

Kampung kodo.
Pernah dengan Nasi kuning ”kampung kodo”? penikmat kuliner pasti tahu persis dengan menu nasi kuning ini. Nasi kuning kampung kodo adalah hidangan nasi kuning yang berada disebuah kampung yang namanya ”kampung kodo” Nasi kuning adalah produk khas manado yang sudah terkenal di seantero Nusantara khususnya bagi wisatawan yang berkunjung ke Manado, hidangan nasi kuning kerap kali disajikan dengan kecap manis, telur rebus, kentang goreng, mihun, danging sapi smur, dan abon ikan dan yang pasti sambel goreng. 
Kampung kodo, cuma salah satu dari sekian lokasi yang menawarkan hidangan nasi kuning dengan hidangan sarabak dan telur stengah matang, masing-masing menawarkan cita rasa yang oke punya. Nasi kuning pun jadi santapan fast food yang siap saji, untuk breakfast, dinner ataupun untuk ole-ole.

Sensasi kopi tubruk.
Untuk menikmati kue khas manado, seperti panada, lalampa dkk, dapat dinikmati dengan kopi tubruk atau kopi susu yang ditawarkan oleh berbagai rumah kopi di seantero kota manado. Termasuk di tengah pasar tradisional-pun menawarkan sajian  kopi. 

Rumah kopi ini menjadi fenomena di kota Manado karena orang manado terkenal dengan suka ngobrol ”bacarlota”. Rumah kopi sering dikunjungi oleh masyarakat yang membicarakan banyak hal di rumah kopi. Rumah kopi pun sangat terkenal dengan ”kopi stenga”, maksudnya minum kopi stenga gelas duduk ngobrol sampai berjam-jam, namun tidak sedikit ide cemerlang, isu gres yang dibahas, sampai proyek miliaranpun dilobing dan bisa ”gol” di rumah kopi.

Sajian Food court 
Mau sedikit suasana berbeda,  dapat mengunjungi dan  mencoba berbagai menu yang ditawarkan berbagai di food court di Manado, sebut saja food court mega mall, bay view food court, MTS food court, Multi mart food Court, the Boulevard, piza house ataupun restoran yang berada di hotel yang menawarkan berbagai kombinasi menu baik tradisional maupun modern. Menu Frencaise pun sudah lama ada di Manado yang menyajikan berbagai menu western & oriental yang setiap saat bisa dinikmati.

Roti & kue 
Manado pun tak hanya menyajikan makanan berat, ataupun kue tradisional saja, berbagai bisnis kue khas serta produk roti dan kue (Pastry & Bakery) pun tumbuh bak jamur dimusim hujan dengan berbagai pilihannya, aneka  roti dan kue ditawarkan untuk melengkapi produk kuliner di Manado. Kalau Bandung terkenal dengan ”pisang molen kartikasari”, ”sus merdeka” Manado pun tak kalah dengan produk ”klapartart” yang selalu siap mengoyang lidah wisatawan yang datang ke Manado yang so pasti ”mak nyuus”.  Klapartart-pun selalu diburu menjadi ole-ole bagi wisatawan yang hendak pulang melancong.

Oleh : Drevy Malalantang, SSi, SE, MPd (President Director STIEPAR Manado)


Posting Komentar

picture#YOUR_PROFILE_PICTURE_URL} Kabar Manado adalah pusat informasi Berita terkini seputar Sulawesi utara {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.