Image : manadoexpress |
KABAR WISATA - Mahembang adalah desa di kecamatan kakas, kab minahasa induk. yang memiliki keindahan pantai kini menjadi salah satu objek wisata yang ramai di kunjungi. Mahembang yang adalah bahasa bantik artinya “api” di temukan sekitar tahun 1970. Menurut cerita pada saat itu terlihat Api besar di tengah laut tepat di depan pantai yang berpasir putih ini.
Mahembang pada Tahun 60 mulai ada penduduk yang berasal dari pindahan desa kapataran dusun 8. Kemudian sekitar tahun 2014 terjadi pemekaran desa kayuwatu sehingga desa ini baru berumur 8 tahun. Dahulu kala penduduk desa mahembang pernah diserang malaria pada tahun 80an, Konon penderita yang terserang malaria yang harus diobati secara tradisional atau ramuan akar akar dan tidak bisa di bawa keluar atau di obati diluar desa Mahembang karena tidak akan sembuh atau meninggal, sehingga harus disembuhkan di desa ini, Namun saat ini tidak ada lagi penyakit seperti itu di desa mahembang,
Saat ini Desa Mahembang dihuni oleh sekitar 80 kepala keluarga dengan mata pencarian sebagai tani cengkeh dan kelapa. Daerah ini dahulu masih terisolir dan tidak ada akses jalan, nanti pada tahun 1999-2000 dimulai pengusuran jalan trans Sulawesi, walaupun nanti dilakukan pengaspalan tahun 2016 sehingga akses jalan mulai lancer walaupun ini akses jalan sekitar 300 meter menuju pantai masih rusak.
Ada beberapa spot menarik yang masing masing punya nama dan cerita yakni :
1. Pantai mahembang juga sangat baik untuk dilakukan aktifitas berenang yang pada posisi air surut bisa berenang sepanjang 50 meter dari garis pantai dengan hamparan pasir putih yang menawan..
2. Tanjung abe, Tanjung ini dinamakan tanjung ABE karena dahulu ada seorang lelaki yang bernama ABE yang biasanya om suka mencari nener,semacam bandeng kecil di lokasi ini. Pada lokasi ini terdapat batu berukuran panjang 10 m dan lebar 2 meter.
3. Tanjung kapal, sebuah tanjung yang mirip Kapal yang berada disebelah utara yang sangat indah.
4. Aer ronda, lokasi ini dinamakan Aer Ronda yang dalam bahasa lokas artinya “aer ba ronda” semacam air yang berputar, namun tidak berbahaya.
5. Bukit yang sangat indah untuk memandang kebawah kearah kedua sisi pantai dan sangat ini untuk mengambil photo. Menurut cerita bukit ini dahulu digunakan sebagai benteng pertahanan orang belanda untuk mengintai. Pada perut bukit ini pernah di temukan peluru sekitar 100 buah yang masih tersimpan di dalam goa pada saat itu. Puncak bukit dapat dicapai dengan menaiki anak tangga yang terbuat dari beton.
6. Pante sirar, pantai ini sangat ini lokasinya tepat di sebelah lokasi tanjung abe, berhampar pasir putih yang sangat baik untuk berenang.
7. Talaga, lokasi yang indah karena terdapat pohon mangrove tepat di tengah diapit oleh dua sisi pantai. Pada lokasi ini banyak terdapat dan hidup sejenis kepiting, atau dalam bahasa lokal disbut “lumangow” atau “ketang telaga”, beratnya mencapai 5-6 kg.
8. Disebelah sebuah lokasi yang disebut tanjung tinggi, yang menurut penduduk desa tanjung ini merupakan tanjung tertinggi di kabupaten Minahasa sekitar yakni memiliki ketinggian 200 m dari permukaan laut.
9. Taman Ikan. Lokasi ini berada pada jarak 200-300 meter dapat dijumpai lumba lumba yang biasanya muncul pada bulan September dengan jumlah kisaran 50 ekor. Lokasi ini juga terdapat berbagai jenis seperti penyu, nyoa burung, lobster juga bahkan dapat dijumpai gorango (hiu) namun sangat jarang, ada bobara paser, miaya, ila, dll lokasi ini disebut sebagai taman ikan.
Dilokasi Pantai Mahembang pengunjung dapat menikmati indahnya pantai sambil menyantap beberapa menu makanan juga tersedia pisang goroho, jagung dan mie ceplok yang dijual oleh masyarakat desa Mahembang yang sangat ramah dengan pengunjung.
Kini pengunjung pantai ini dapat mencapai pada hari biasa pengujung sekitar 100 orang dan 500-700 orang pada hari libur, bahkan menurut informan pada tahun 2016 pernah mencapai 30.000 orang pengunjung yang datang di akhir minggu pengunjung yang dating membawa kendaraan perlu merogoh kocek Rp. 10.000 per Mobil dan Rp. 1000 per orang, yang saat di kelola oleh masyarakat desa Mahembang. Dari sumber informan ketua ormas desa Mahembang : Pemerintah kabupaten akan mengelontorkan 17 Millyar pada tahun 2017 selanjutnya objek ini akan di kelola oleh Pemkab dengan sistem sharing 50:50 dengan desa dengan tetap memberikan lokasi bagi masyarakat untuk berjualan. Semoga Mahembang mendapat sentuhan pembangunan dan pengelolaan yang professional, Welcome New Tourism Object. (informan :BW,2016)
Penulis
DR. Drevy Malalantang
( Direktur STIEPAR Manado*)
Posting Komentar