Nasib Warga Pangiang Pasca Rumah Mereka Di Bongkar
KABAR MANADO – Pasca eksekusi paksa bangunan rumah warga Desa Pangiang, menjadi sorotan oleh sejumlah tokoh masyarakat, yang menganggap tindakan tersebut sangat tidak berperikemanusiaan, alias sadis.

Seperti diungkapkan anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Lembaga Pemberdayaan Pengawasan Pembangunan Sulawesi Uatara (Sulut), Yohanis Missah. Menurutnya, perlakuan Pemerintah Kota Manado, dalam hal ini Petugas Sat Pol PP sudah melewati batas.

“Saya kira, apa yang di lakukan petugas Sat Pol PP sangat sadis, atau bisa dikatakan semena-semena, malahan kelihatannya sudah anarkis, sebab mereka bukan hanya lakukan pembongkaran, buktinya, ada aset warga yang di bakar,” tandas Missah kepada KM saat di wawancarai di lokasi pengungsian warga Pangiang di depan Kantor DPRD Sulut Kamis, (11/6).

Pernyataan tersebut dibenarkan Yul Pakaya, salah satu korban yang rumahnya di bongkar dan di bakar oleh petugas Sat Pol PP. Pakaya menuturkan, petugas tidak memberikan kesempatan sedikitpun untuk warga membongkar sendiri rumah mereka. Padahal warga telah bermohon agar sebelum dibongkar hendak mengeluarkan barang-barang.

“Torang so mengeluh pa dorang, biar mo bongkar dang kasiang, tu barang mo kase kaluar dulu, Mar dorang nyanda pake tetap dorang bongkar. Kong abis bongkar, dorang siram bensin dari botol Aqua kong bakar, nda puas tambah tindis lagi deng eskavator,” terang wanita paruh baya itu terbata-bata.(rbs)

Posting Komentar

picture#YOUR_PROFILE_PICTURE_URL} Kabar Manado adalah pusat informasi Berita terkini seputar Sulawesi utara {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.