Marvil Budiman |
"Kalau dikatakan buat keributan, saya kira itu keliru. Seorang pejabat tiba-tiba datang mendekati kotak suara bersama seorang kader partai pendukung, dan tanpa ijin dari pihak PPK dan Panwascam, apakah itu tidak patut dipertanyakan. Tapi saat di interupsi, tidak terima, dan langsung mengusir saya keluar dari ruangan, ada apa?. Harusnya biarlah serahkan kepada yang berkompeten tanpa intervensi oleh pimpinan kecamatan," tandas Budiman.
Budiman juga mengungkapkan kalau dirinya bersama dengan saksi lainnya sempat meminta pelaksanaan pleno untuk berpindah tempat, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama. "Melihat hal itu, untuk menghindari hal-hal tidak diingginkan, kami meminta kepada PPK dan Panwascam agar plenonya dilaksanakan di tempat lain saja," tuturnya.
Menanggapi hal itu, ditempat terpisah, ketua Panwascam Sario, Janes Pongoh membenarkan insiden tersebut. Diakuinya, selain perdebatan, Camat sario memang mengusir saksi.
"Setahu saya, saksi protes karena ibu camat mendekati kotak suara bersama dengan salah-satu angota dewan provinsi tanpa ijin PPK dan Panwas. Diantara mereka juga terlihat ada perdebatan saat itu. Tiba-tiba Camat katakan "Keluar" kepada saksi tersebut," pungkas Pongoh. (rollysondakh)
Posting Komentar