(fto/dk) |
"Memang ada kendaraan Penjabat Walikota disitu namun ketika mau masuk tak ada tanda larangan. Semestinya itu bisa dipasang, agar supaya pelintas pendopo tahu" kata Devy Kumaat reporter senior di salah media cetak di Manado, Pukul 13:00 Wita kala menanggapi balik tudingan salah sasaran itu, Jumat (19/3) kemarin.
Menariknya, Ketika disinggung balik, apakah ada peraturan daerah (perda) yang mengatur tak boleh melintas pendopo kantor Walikota, dirinya malah balik menyerang dengan menarik tangan secara kasar untuk mempertanggungjawabkan hal itu di meja tugasnya. Lebih parah lagi dan sangat disayangkan keluar dari mulut pria yang ditafsir berusia 30-an tahun berinisial CP alias Petrus ini bersikeras dengan terang-terangan menuding kalau para wartawan sering melanggar aturan.
"So ngoni itu wartawan yang suka langgar-langgar aturan," serunya dengan muka kecut yang menggelikan.
Bukan itu saja, dirinya mengancam kalau akan melaporkan ke atasannya atau kantor tempat sang wartawan bertugas. "Kita molapor pa ngoni pe bos," kata Kumaat mengutip kata-kata petugas Pol PP itu.
Kepala Sat Pol-PP Manado, Xaverius Runtuwene, langsung dimintai konfirmasi perihal aturan main di kantor pusat pelayanan warga Kota Manado.
Alhasil disampaikan Runtuwene, kalau memang ada penyampaian untuk tidak melintas sembarangan depan pendopo kantor Walikota Manado.
"Tapi perlu diberi lagi pemahaman. Kalau nanti akan ada tanda larangan akan ditampung guna dipertimbangkan," ujarnya.
Lanjut ditambahkan Runtuwene. "Bukan untuk membela siapa-siapa, tapi tanda larangan sepertinya harus diadakan. Kan, kalau ada tanda pasti siapa pun sudah paham. Petugas yang agresif itu perlu diberi pengertian pula," tutur Runtuwene.
Disisi lain, Aktivis Manado Terry Umboh menanggapi keras soal ini, menurutnya, petugas Pol PP tersebut seharusnya tidak menunjukkan sikap semena-mena seperti itu, menurut Umboh wartawan merupakan mitra dari pemerintah Kota (Pemkot) Manado.
"Saya kira hal itu tidak perlu terjadi. Apalagi kalau sudah mengeluarkan kata-kata tidak sedap soal profesi kuli tinta, Jadi perlu ada perhatian dari pimpinan Sat Pol PP terkait hal ini. Dan yang saya tahu kejadian seperti ini bukan baru kali ini, kemarin juga pernah ada kejadian pengembosan ban kendaraan milik Anggota DPRD oleh petugas Pol PP yang lakukan kunker di DPRD Manado" pungkas Umboh. (rollysondakh)
Posting Komentar