Dalam materinya, Reiner Ointoe menyebut bahwa untuk membangun suatu daerah, perlu adanya pemahaman terkait budaya daerah tersebut.
“Untuk membangun Manado, kita harus tahu dulu identitas budaya Manado itu apa. Identitas Manado adalah kota tua. Kota tua itu berisikan artefak atau gedung. Sedangkan bahasa asli adalah bahasa Manado. Meski ada pengaruh bangsa lain dan pada dasarnya Melayu Manado, tetap bahasa kita adalah bahasa Manado,” ujar Reyner.
Sayangnya, materi ini seperti tidak mendapat perhatian atau bahasa lainnya diacuhkan oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkup Pemerintah kota Manado. Hal ini terlihat saat jalannya materi Budaya, hampir seluruh ASN di Ruang Serbaguna angkat kaki.
Akibatnya, ruang rapat sunyi sepi. Bahkan saat rapa ditutup, jumlah wartawan yang tinggal di ruang rapat lebih banyak dari ASN yang ada. Disinggung soal hal ini, Reyner Ointoe menjawab dengan diplomatis.
“Memang sore ini ada banyak agenda. Selain penetapan Walikota baru juga ada acara HUT Ibu Walikota. Kalau soal mereka keluar ruangan, itu urusan merekalah,” tambahnya. (rbs)
Posting Komentar